Ucap saja aku Bejo, seorang mahasiswa yang luar awam pun tergolong terlalu luar awam sebab sempat DO dan kini pindah di kampus yg amat tak tenar. Aku dari dahulu entah mengapa amat malas seandainya sekolah, yah mungkin turunan orok kali yah. Aku tinggal di kost yg tak terlalu dekat dengan kampus. Kedua orang tua aku telah meninggal. Aku si kecil bungsu dari 5bersaudara. Segala tarif kuliah aku ditanggung oleh abang aku. Abang aku seorang pengusaha, beliau mempunyai 2 orang si kecil. Putra putri yg keduanya telah SMA dan tinggal di asrama. Nah.. Oomnya masih kuliah gak lulus-lulus, keponakannya udah SMA. Tergambar kan bagaimana tertekannya aku.
Cerita imajiner ini mengenai relasi aku dengan kakak ipar aku, istri abang aku yang membiayai hidup aku selama ini.
Kakak ipar aku, ucap saja Yanti yang kesehariannya seorang ibu rumah tangga sekalian menolong abang aku dalam mengerjakan usahanya. Kakak aku ini amat spesial, iya spesial..mulutnya itu udah kayak petasan cabai, ceriwis dan pedas. Aku sendiri sedari masih tinggal bersama orang tua aku, kerap jadi target seandainya ada dilema. Aku sendiri bertipe pendiam, nerimo ing pandum, hakekatnya agak kearah bodoh sih. Tiap bisa omelan ya diem dan manggut2 aja sih.
Kejadian yang tak dikira ini terjadi ketika akhir tahun lalu, dimana kampus aku libur Natal 2minggu.
Sebelum libur aku diperintah pulang, abang tau aku senantiasa malas ke rumah mereka sebab kakak ipar aku itu. Haha.
Dikala aku pulang di depan rumah mereka, aku dengar sebagian ocehan si mulut pedas. “Alamak, belum juga masuk udah denger yang begituan, dilema apa lagi sih” pikirku. Dikala aku menguping, rupanya si kecil pertama mereka membikin dilema di asrama, hingga orang tua di panggil. Dikala suasana agak hening, aku berniat masuk.
“Assalamu’alaikum, bang saya pulang”
Mereka bahkan menjawab salam dan menyuruhku masuk, melainkan baru juga duduk kakak ipar aku telah ngoceh seputar buah hatinya dan menghubung-hubungkan kelakuan buah hatinya denganku.
“Tuh Jo, keponakanmu ikutan kelakuan kau, cari dilema di asrama. Aku pasti kau yang ngajarin ya”
“What the fuck” pikirku, ketemu aja setahun sekali, kontak ga pernah kok saya yang kena.
Sesudah banyak makan ocehan, dan ditinggal masuk kamar. Otomatis aku cari nasi, tadi makan ocehan gak pake nasi..jadi ga kembung.
Sesudah makan, aku bahkan rehat sebentar sebelum bersih-bersih rumah 2 lantai yang mereka tempati. Btw, mereka punya 5 rumah yg berdekatan. Dan 3 rumah telah di kontrakkan. Dikala aku bebersih, aku dipanggil ke ruang tengah oleh kakak ipar aku.
“Jo.. kesini bentar, abangmu berkeinginan pergi nih”
Aku bahkan mendekat ke asal bunyi, dan kulihat abang aku sedang menerapkan sepatu bersiap pergi. Ia berkata “Jo, saya pergi dahulu.. berkeinginan ngurus si kecil-si kecil di asrama. Paling 4hari lah, melainkan kalo masalahnya berat ya sekaligus cari sekolah baru. Nanti kalo abang belom pulang, kau jangan balik dahulu yah”. Saya bahkan cuma manggut-manggut.
Lalu abangku bahkan berangkat, saya bawa kopernya. Ku lihat suami istri itu, mereka mesra sekali walaupun abis jotos-jotosan. Kakak iparku mengecup tangan abangku lalu mengecup pipinya, abangku lalu masuk mobilnya dan berkata “jaga rumah ya”. Saya jawab “iya bang”.
Sesudah abangku berangkat, saya bahkan masuk dan melanjutkan aktifitas sebagai orang numpang, yah apa lagi sekiranya bukan beres-beres. Tidak lama saya bahkan dengar bunyi pintu kamar utama, kakak iparku sepertinya berkeinginan pergi. “Jo, saya pergi dahulu. Kalo ada yang cari kakak, telpon atau bbm”. Saya iyakan saja, dalam hati bersorak hore gak liat kakak iparku itu untuk sebagian ketika. Haha
Cerita Sex Hot Bersama Kakak Iparku
|
Foto Sexy Ariel Tatum |
Sesudah selesai bersih-bersih, saya bahkan ke rumah sebelah. Saya memang gak serumah sekiranya ditempat abangku ini. Saya nempati rumah yang tak dikontrakkan, yang difungsikan untuk kumpul2 arisan atau bahkan sekadar pertemuan ibu2 komplek. Selesai tugas, saya bahkan bersantai sambil ngopi dan buka2 site yg hot.
Malam bahkan datang melainkan kakak iparku belum pulang, telah hampir jam 9 walaupun. Ah melainkan sudahlah, bukan urusanku juga.
Jam 9 lebih baru tak seberapa lama saya mikir demikian, kakak iparku pulang dengan sehat wal afiat. “Njir saya kaprah ia lupa jalan pulang atau kenapa2 dari petang baru pulang”. Ia masuk sambil bawa 2 kardus kecil, lalu keluar lagi dengan wajah sengaknya ia teriak “Jo, kau udah tidur kah? Kamu ini gak makan apa, nanti kalo kau mati kelaparan saya yang kena juga”. Saya jawab “saya udah makan kak, tadi nyeduh mie”. “Oh ya udah terserah” jawabnya sambil masuk lagi ke rumahnya.
Saya bahkan kembali asik dg hapeku yg memutar bokep bisu (silent mode). Kurang lebih jam 11 saya bangkit sebab agak lapar “iyalah tadi hanya makan mie” pikirku, saya bahkan berniat ke rumah sebelah untuk makan. Ku ambil kunci cadangan yang senantiasa kubawa seandainya di rumah abangku, ketika di depan pintu “kok tumben lampu belom pada mati” batinku. Saya bahkan masuk, saya matikan lampu ruang tetamu.
Dikala hingga di ruang tengah saya terkejut liat kakak iparku terkapar dan di dekatnya ada 2 minuman memabukkan yg mahal. “Weh pesta nih ia, atau mungkin lagi sebel sebab buah hatinya bikin dilema?” Gumamku perlahan. Saya lihat sebentar kakak iparku ini, dengan usia 40an melainkan bodynya lumayan juga kalo diliat2 lagi, emang sih gak pernah dandan seksi ala tante girang.
Ia berpakaian senantiasa sopan, sedangkan di dalam rumah. Misal seperti kini yang menerapkan t-shirt panjang dan rok panjang yang longgar. Dikala itu pikiran “badung” belom mengambil alih. Saya berlalu ke dapur, makan dikit dan minum susu. Dikala saya berkeinginan keluar, saya ngetem lagi ngliatin kakak ku yg “ngglosor” di depan tv.
Saya berniat bangunkan ia, dia pindah ke kamar. Saya goyang2 bahunya, eh pun deket bahu ada yg bahkan goyang juga. Sesaat ikut serta imajinasi. “Sedap kali ya dikenyot”. Mujur, kakakku tak bangun, lalu niatku membangunkan saya urungkan.
Kunjungi Juga >>>
RAJAPOKER88 SITUS AGEN JUDI POKER BANDAR DOMINO QQ ONLINE TERPERCAYA
Saya yang telah cukup bernafsu melirik ke bawah, “hadiuh rok panjangnya kayak telah di lepas”. Mula saya takut untuk beraksi. Melainkan sesudah mengingat sikapnya selama ini, jadi kayak berkeinginan balas dendam dengan ingin memperkosanya selagi mabok. “Ah bodo cara, itung2 balas dendam” pikirku sambil mengangkat badannya untuk melapas koas yg dikenakannya. Sesaat sesudah setelah ku lepas t-shirt itu, saya saya kagum bukit kembarnya. “Besar kayak yang tadi kutonton nih” pikirku melihat.
Lalu ku buka bhnya dan “wow” seakan berhamburan kedua bukit itu. Tidak berkeinginan berlama2 saya tarik rok dan CDnya juga. “Wow mulus” tidak terduga, rupanya dari sikapnya yg sadis ia punya pusaka rahasia yg mulus.
Gak berkeinginan ingin waktu, saya jilat dan saya vaginanya dengan jari tengahku. Sambil lidahku mencari kacang yg tikam jadi biasanya sentra wanita. Ketemu. Saya sikat saya lidahku, menarilah lidahku di sana. Kadang saya hisap kuat. Ku dengar “ehhh hemmm” saya terkejut dan kulihat wajah sange kakakku yg mulut bawahnya sedang saya mainkan dengan lidah dan jariku, ia masih terpejam, dia mulutnya bahkan masih rapat.
Lega ia tidak bangun. Ku teruskan aksi pembalasan ini. Saya bimbing jilatanku menuju puting yg telah tegang, saya jilat dan hisap saya itu. Waktu telah jam 12 lebih, saya tidak berkeinginan ingin waktu lagi.
Saya yang mempunyai body tinggi dan otot yg mempunyai menonjol latihan 5x seminggu di biasanya fitness, akan mencoba hasil kerja keras ku membangunnya. Saya arahkan, pusakaku yg telah tegang telah max ke arah jenjang yg terpampang di depannya. Dikala penisku saat bibir vaginanya, saya saya perlahan perlahan mentok. “Peret juga nih memek, lumayan buat uji hingga pusaka warisan kakek moyang” pikirku.
Ku ayun dengan kepantasan yang tidak menentu, hingga bosan. Lalu saya miringkan badan kakak iparku ini, saya naikan satu kakinya lalu ku hujamkan lagi pusakaku yang masih belom puas bermain di dalam goa hangat, seret dan becek milik kakak iparku ini. “Oh kak yanti, andai mulutmu seenak memekmu saya bakal betah didekatmu” kataku sambil menghujam-hujamkan penisku ke lubang kakak ku. Kakak iparku cuma mendesah tanpa membuka matanya. “Eh ehmmm” cuma itu yang terdengar dari mulut busuknya.
Lama saya bolak balik badan kakakku dan saya hisap gigit buah dadanya yg bahkan bergoyang hingga hingga saya K.O. di dalam memek saya yang legit.
Saya bahkan bahkan saya bajuku dan kembali ke rumah sebelah sesudah memakaikan kembali t-shirt dan roknya. Saya sengaja tidak memakaikan dalamannya sebab ribet dan kubawa dalamannya untuk ku ingin di buang sampah depan.
Dikala saya kembali, kulihat waktu telah jam 3. Saya buru-buru tidur dia supaya tak kesiangan. Melainkan sayangnya saya tak kunjung terlelap sebab masih dihantui kejadian yg saya anggap nekad itu. Hingga adzan subuh terdengar, saya belum tertidur.
Sesudah jam 5 saya bangkit dan mematikan lampu2. Saya bahkan ke rumah sebelah, mematikan lampu bahkan dan lampu samping. Dikala saat di ruang tengah, kakakku belum bangun. “Wah masih mabok nih sarang kontol” batinku dalam hati. Saya bangunkan kakak iparku ini, dengan wajah yg agak nyengir ia bangun dan berjalan ke kamarnya. Jalannya aneh, saya tanya “kak yanti mengapa? Sakit ya?”. “Hanya agak pegel gara2 tidur di karper” jawabnya. “Halah bilang aja memeknya berasa ada yg pegel” batinku sambil nyengir kuda.
Pagi itu saya beres2 alat makan dan alat masak, menyapu rumah lalu kembali ke sebelah dan tidur. Capek oi, semalaman ga tidur.
Siangnya saya terbangun sebab ada yg merasa aneh dg sebab badanku, yah melainkan bukan kontolku sedang di sepong atau apa. Melainkan badanku di goyang2 saya kaki kakakku. Yah itu ingin ia bangunkan saya.
“Bangun, orang kerjaannya tidur mulu. Cari kek saya apa, jangan mentang2 libur jadi aktivitas santai terus ya!” Semerdu itulah bisikan yg setelah membangunkan saya. Oh saya dunia, saya bahkan bangkit dan cuci muka. Saya lihat kakak iparku seperti menungguku, saya bahkan menemuinya. Tidak ada bunyi keluar dari mulutnya cuma bermain hape yg ia lakukan. “Tumben” pikirku.
Saya buka t-shirt dan cuma kenakan celana basket. Lalu saya ambil dhumbel dan mainkan, yah hitung2 ingin stres sebab dibangunkan dg ingin seperti itu.
Tidak lama kakak ku yang tengah memainkan hapenya kembali bersuara.
“Sedap?” Katanya sambil menatapku tajam.
“Sedap? Maksudnya kak?” Jawabku.
Saya hentikan kemesraanku dengan dhumbel.
“Gak sok saya, semalam kau ngentotin kakak kan? Bangun tanpa daleman, memek berasa pegel, bau pejuh. Emang siapa lagi kalo bukan ulah kau?” Desak kakak iparku.
“Maaf kak….ak” ucapku yg terpotong.
“Trus kini mengapa? Kau nyesel? Terlambat! Cari mati kau” kata kakak iparku sambil berjalan mendekat.
Saya tak tahu tidak seharusnya apa, sedikit sesal mulai bertingkah. Saya terkejut ketika kakakku mendorongku perlahan saya terjengkal ke lantai. Saya tidak berani bangkit. Lalu kakakku kembali berkicau.
“Semalam kau berani, mana keberanianmu?” Kata ia sambil menatap tajam mataku.
Saya terdiam, lalu tiba2 ia buka t-shirt dan rok pendek selulut yg kaos dia.
Saya ternganga, lalu ia berkata “semalam kau udah liat, gak usah sok polos!”.
Saya masih terdiam hingga kakak iparku menyuruhku bangun. Saya bangun dan tiba2 ia menarik celana basket dan CD yg saya saya. Sambil berkata “entotin kakak waktu sadar kalo berani!”. Saya yg telah telanjang bahkan mulai berani. Mulai saya belai pipinya, lalu saya saya bibirnya. Cuma “hmmm emmmm” yang terdengar diantara kami. Sesudah bibir, saya alihkan ciumanku ke pipi dan ke daun saya.
Saya jilat saya sekitar bagian lalu menjalar ke lehernya. Saya buka pengait BHnya. Saya buka BH itu, lalu saya bimbing bibirku ke arah putingnya. Saya mainkan ke dua puting itu bergantian. Pegal juga, sebab saya tidak membungkuk, saya duduk di sofa dan memangkunya lalu melanjutkan percumbuan.
Dikala kami kembali saat, saya menarik CD yg kaos kenakan. Seakan dia kaos angkat dia dari pangkuanku untuk memperlancar usahaku. Saya mulai memainkan clitorisnya dengan jari2ku. “Ehhmm emmhhh” cuma itu yg keluar dari bibir kakak iparku. Saya baringkan kakakku di sofa, lalu saya buka pahanya. Tidak bosan saya memuji memek kakak iparku ini, saya masih seperti ABG.
Takut mengecewakan kakakku, saya lanjutkan aksi yg tertunda sebab mengagumi memek sebab yg ada di depanku. Saya jilati dan colokan lidahku saya belahan jenjang yg harusnya milik pribadi abangku. “Oh.. ” terdengar erangan kakak iparku, membikin saya lebih saya. Jari tengahku bahkan menolong ketika lidahku bermain di clitorisnya. Saya kocok dengan tempo amat laju sambil saya sedot2 clit merah kakak iparku ini. Hingga hingga “ahhhkkkhh” kudengar erangan kakak iparku sambil pahanya menjepit kepalaku yg masih mangkal di selangkangannya.
Saya hentikan aksiku dan duduk di sebelahnya. Tidak berapa lama sesudah setelah kakakku mulai normal, saya kembali beraksi. Sekarang saya saya memasukkan penisku ke sarangnya. Dengan buru2 saya hantam, ia berteriak sambil mencakar lengan kiriku “perlahan saya! Kontolmu itu gede!”. Saya keluarkan lagi penisku dan terdengar saya “plup” di memeknya.
Saya beranikan diri dan berkata “kak boleh telah hisap?”. Ia tidak menjawab melainkan ia dia menyongsong penisku dengan segera juang yang membara. Saya kelojotan dibuatnya, rupanya sepongannya super mantab!
“Kak, kakak pinter banget. Kakak paling rupanya deh, ahhh… kakak..” ceracauku ketika kenikmatan dari hisapan2 dan permainan lidahnya di penisku.
Kakak iparku saat capek menyedot dan menjilat, kaos lalu memposisikan diri untuk WOT.
Dia masukkan penisku dengan hati2 sambil berkata “dia Jo kalo masukin, perlahan aja. Sedap kan?”
Saya cuma menjawab “kakak memang hanya, bejo seneng punya kakak ipar kayak kakak” sambil merayu.
Ia naik turunkan dengan tempo sedang dan dia menggoyang seperti penyanyi dangdut. Cuma desahan yg keluar dari mulut kami, hanya ketika saya hisap putingnya sambil ia bergoyang.
Melainkan cuma 10menitan kami dengan gaya itu, diakhiri dengan erangan panjang kakak iparku sambil memeluk kepalaku yang sedang memainkan putingnya.
“Akkkhhh Joo.. kakak udahhh” kata kakakku yg tengah memeluk erat kepalaku. Dikala ia telah relax, ia kembali dia “Jo, kau belum ya?”
“Belom kak” jawabku singkat.
“Yaudah, nikmati aja tubuh kakak sepuas kau” balasnya dengab mimik muka lelah dan pasrah.
Saya mulai menggenjot kakakku yang masih duduk di penisku. Aku ini saya hujam sekuat2nya dengan tempo selaju2nya. “Ahhh jooo, anjing kau jo… memek kakak aktivitas hancur jooo… aghh” desahan dan ceracau kakak iparku pun membuatku makin saya.
Bosan dengan gaya itu, lalu saya baringkan tubuh lemah kakakku. Saya sodok memek itu dari belakang dengan segera kejar setoran. Kakak iparku kembali protes “bajingan kau joo, memek kakak jebol jooo.. ahhh jooo enakkkk”.
Saya rehat sambil mengajak kakakku kembali saling istirahat bibir. Sesudah cukup, saya telungkupkan badan kakakku dan saya tunggingkan dia. Kembali saya masukkan pusakaku ke liang peranakan kakak iparku yang pasrah saya hajar hingga hingga saya saya dengan 1 hentakan keras “kak makasih buat memeknya” croot croot.. entah berapa kali.
“Jo, kau liar ya rupanya” kata kakak iparku sambil terengah-engah sesaat sesudah saya luncurkan peluru dari piston yang istirahat memeknya.
“Ahh saya masih sama kok kak” balasku masa bodoh.
“Nanti malam tidur rumah aja jo, temani kakak” pinta kakakku sambil membenamkan wajahnya ke dadaku.
Hampir 2minggu kami saya hingga abangku pulang, rasa bersalah menyelimutiku. Tidak ada kecurigaan, abangku tidak mengecup ada gelagat aneh. Saya yg masih kerap kena ocehan kakak iparku bahkan masih berlaku sedangkan kami kerap berurusan ranjang. Hal itu tidak tidak sikapnya.
Sabtu petang saya berencana kembali ke kost, saya bilang ke abangku. “Bang, nanti saya balik ke kost ya”. “Udah berkeinginan masuk kuliah lagi kah?” Tanyanya. “Iya bang supaya senin”. “Ya udah kau beli kau tiket dahulu, semoga kebagian”. Lalu ketika saya berkeinginan keluar, kakak iparku ambil bicara “Jo, bareng kakak aja sekaligus kakak berkeinginan ke buang temen nganter pesenan”. “Iya kak” jawabku. Saya dah malas banget sebenernya, sebab sikapnya kepadaku ga berubah sedangkan ketika saat badan kita senantiasa merasa hati kita satu. 😖
Saya bahkan kembali ke rumah sebelah untuk mengemas barang bawaanku. Dikala mengemas tiba2 ada sesuatu dilempar ke arahku. “Nih buat kau, kalo pengen apa2 bilang kakak” kata kakak iparku ketika saya menoleh ke arahnya. “Makasih kak” jawabku. Saya tidak tahu apa isi amplop tidak yg ia lempar. Amplop itu dia saya masukkan saya ranselku.
Selesai mengemas barang saya ke rumah sebelah, dan kulihat kakak iparku telah dandan rupanya. Dress pendek selutut telah membungkus body yg senantiasa saya kagumi ketika kami bersetubuh.
Tidak kami telah dalam perjalanan telah menggunakan, kakak iparku yg membawa. (saya ga aktivitas bawa menggunakan) 😅😅
“Jo, abangmu kira2 tau gak ya?” Tanyanya membelah suasana hening.
“Kayaknya enggak kak” jawabku
“Semalam saya main Jo sama abangmu, melainkan gak tau mengapa kok rasanya hambar. Mungkin memek ku lebih mengapa kontolmu kali ya jo?” Kata kakakku yg sambil mengelus batangku dari luar celana.
“Mungkin kak” jawabku singkat. “Halah bilang aja telah lagi kak” batinku yg sebenernya.
“Jo, kita beli tiketmu dahulu trus ke rumah temen kakak” kata kakak iparku yg seperti memikirkan sesuatu.
Tidak lama kita bahkan tiba agen kau tiket, kakak yang membelikan saya kau. Saya menunggu di dalam menggunakan. Tidak berapa lama kakak telah kembali membawa kau dan menyerahkannya kepadaku.
“Kok tiketnya buat supaya kak? Saya kan berangkat nanti petang” tanyaku penasaran.
“Kau nanti malam nginap hotel” jawabnya yang tumben singkat.
“Nah kan, bilang aja butuh kontol kak!” batinku.
Tidak lama tidak, menggunakan mobil rumah yg cukup besar. “Mungkin ini rumah memasuki kakak” pikirku.
“Jo, bawa kardus itu. Kakak masuk dahulu.” dulu kakak ku.
Kakak ku turun lalu meninggalkan ku yg sedang mengambil kotak kardus di bagasi.
Sesudah saya ambil kotak dan hendak masuk, tiba2 ada seorang pemuda yg keluar dari rumah itu dengan buru2.
Saya bahkan masuk sambil permisi, melainkan tidak ada yg menjawab.
Saya bahkan melangkah masuk dan meletakkan kardus bawaanku. Lalu kakak iparku keluar dengan seorang wanita rupanya yang cuma mengenakan kimono tidur. “Wow, apa jangan2 cowok tadi buru2 sebab lagi main sama ini perempuan ya?” pikirku.
Mereka menghampiri saya yg terbengong kagum wanita rupanya yang bersama kakak iparku ini.
“Bengong aja!” pecah lamunanku dengar bunyi kakak ku.
“Aku kardusnya simpan mana kak?” tanyaku sambil melirik wanita sebelahnya.
“Udah situ aja, ini kenalin temen kakak” kata kakakku yang menyadari saya melirik saya itu.
Kami bahkan berkenalan, memasuki kakak ini ucap saja Tuti. Ia rupanya, putih, dada kliatan besar sedangkan tertutup kimono, kakinya amat mulus, tangannya halus. “Saya pengen ngentot sama ia!” teriakku dalam hati.
“Jo, rupanya gak temen kakak?” tanya kakak iparku yang sepertinya amat gak rela saya ngelirik saya terus.
“Ingin.. rupanya banget pun” jawabku yg amat sangat antusias.
“Kau berkeinginan gak main sama Tuti jo? Tadi cowoknya pergi tuh karna ada kakak” kata kakak iparku yg tak aktivitas saya percaya. “Gimana jo?” sambungnya.
“Aku aja kalo saya kak” saya yg imajinasi tinggi terkabul pikirku.
Lalu kak Tuti menarik ku ke kamar, “pinjam dahulu ya Yan” katanya pada kakak ku sambil tersenyum manis.
Cerita Porno Hot Part II
Saya yang sedang duduk senyum2 sendiri kagum gerak gerik kak yanti yang seperti maling takut ketahuan.
“Ga usah cengar cengir, kakak takut ketemu orang yang ngenalin kakak” ungkapnya.
“Saya ngenalin kakak lho” balasku masih dengan cengar cengir.
“Kau sih kau memek juga diem” balasnya sambil melempar saya nya ke sofa dan menhampiriku duduk di tepi ranjang hotel.
Kak Yanti yang baru duduk disampingku tidak saya hiraukan, saya pun berdiri melepas seluruh yang saya kenakan dan kemudian saya di sampingnya yang duduk.
“Joo, ngapain kau kok pun tiduran? Bukannya nelanjangin kakak juga!” Kata kak Yanti yang kagum aneh sikapku ini.
Saya saya, dengan penis yg belum berdiri saya saya membisu dan menatap mata kak Yanti dengan tatapan serius.
“Saya berkeinginan dilayani dahulu!” teriakku dalam hati.
Seolah dia apa yang saya berkeinginan, kak Yanti ikutan saya berbaring mendaratkan segera di bibirku. Kami saling istirahat, memainkan lidah kami melainkan tiba2 kak yanti bicara. “Jo, kau udah gak kau sama tubuh kakak lagi ya? Aku kakak panggilin Tuti? Jo, please perkosa kakak lagi” ungkapnya sambil saya diatas dadaku.
“Bejo berkeinginan kok. Bejo akan lakuin semuanya buat kakak” jawabku sambil mengelus rambut kepalanya.
Dia bahkan bangkit hendak melepas dress yang kaos saya, melainkan sebelumnya kaos kupeluk. Lalu kudaratkan kecupan2 ia wajahnya yang lembut. Saya saya ia buka dress yang kaos kenakan. Sekarang kaos tinggal mengenakan CD dan BHnya, kutarik dalam pelukanku lagi dan kulumat bibirnya kembali. “Ehmmm emmm” desahnya ketika tanganku bahkan beraksi meremasi bukit2 yang menggantung.
Tidak berkeinginan ingin waktu, saya tanggalkan BHnya dan menyembulah kedua kantung favoritku. Aksi saling istirahat kuhentikan, saya beralih ke bawah..yah ke benda kenyal yang menggantung sebab. Tidak tidak tidak melainkan masih bekerja nikmat.
Ku jilat dari belahan, pangkal kemudian puting kanan dan beralih ke pangkal lagi dan ke kirinya. “Ohhh” desahnya ketika jilatanku saat puting dan dia saya sedot kuat.
Saya hentikan sebentar aktifitas ini, saya saya menanggalkan CDnya. Tidak butuh bersusah sebab kakakku ini juga menolong. Ku lanjut hisapan2ku di kedua putingnya, tangan kananku mengangkat kaki kirinya dengan maksud dia supaya pada ranjang yang saya duduki. Jemari kananku tidak tinggal saya sesudah gerbang dibuka. Kakakku makin blingsatan setelah 2 memperoleh serang.
“Joo.. ahhh… kakak keluarrr…” ceracau kakak iparku ketika ku tingkatkan intensitas seranganku.
Kak Yanti merangkulku yang duduk di ranjang, kaki kirinya supaya di sebelah kananku. Wajahnya yg sendu dan terengah-engah menatapku seakan bertumpu lebih.
Saya posisikan kak Yanti duduk dipangkuanku, dan dengan pintarnya ia memasukkan penisku ke sarang yang telah saya obok2.
“Ehhhmm.. kakak bekerja Joo..” desah kakak yg kemudian menggigit bibir bawahnya.
Saya yang hakekatnya belum puas pemanasan malas menggerakkan pinggulku, melainkan entah telah nafsu banget atau bagaimana kakak iparku mulai menaik-turunkan pinggulnya sambil dia bergoyang layaknya biduan diatas sekali-sekali.
“Goyangan kakak paling pentas” kubisikan kalimat itu perlahan.
“Spesial buat kau Jo” balasnya sambil tersenyum dan kemudian istirahat bibirku.
Saya yang masih saya bermain dengan bukit kembar yg kini bahkan bergoyang berbaring memilin-milin puncaknya.
Sambil bergoyang bak biduan, aksi saling istirahat bibir, puting yang dipilin2 adiknya yang melibas pasrah goyangan kakak iparnya, Kak Yanti hingga menuju puncak. “Ehhmmm akkkkhhh Bejooo..” erangnya sambil menenggelamkan penisku dalam-dalam dan memelukku.
Saya biarkan sebentar kaos dia sensasinya. Sesudah kedutan2 dalam vaginanya melemah, kak Yanti bangkit dari pangkuan ku dan setelah di ranjang.
“Joo, kau gak berkeinginan nerusin?” kata Kak Yanti sambil masih terengah-engah.
“Sebenernya Bejo agak lemes kak, tadi lupa belum makan” balasku yang sebenernya masih saya dia goyangan kak Yanti.
“Nanti kakak carikan makan deh, merasakan ya sayangg” balasnya sambil terpejam.
Saya yang hakekatnya tidak merasa lapar bahkan merapat ke tubuh setelah kakak iparku. Saya yang masih saya aksi WOT kakak iparku, berencana menyodoknya memeknya dari belakang.
Saya tunggingkan sedikit dia dengan saya ganjal bantal. Saya masukkan perlahan. “Ehmmm Jo, katanya lemes. Ohhh..” desah kakakku yang melihat sekiranya saya masih saya lanjut. Kupacu genjotan ku dengan kecepatan liar, saya mencari kepuasan sendiri.. “Ohh Joo.. Joo..” ceracau kak Yanti sambil menarik2 bed cover.
Saya balik kakak ku, saya kembali mainkan dengan convensional.. saya pacu kembali dengan saya yang sama liarnya dengan sebelumnya. Saya tidak hiraukan kata yang keluar dari mulut kakakku.
Aku dada yang bahkan bergoyang, saya hentikan kemudian pelankan genjotan. Saya setelah, bibirku saya meraih puting yang seakan bertumpu dikenyot. Dengan saya perlahan, saya rasakan penisku sedang dimandikan oleh jenjang. Saya baru menyadari kakak telah keluar lagi.
Saya yang masih dia buah dadanya menghentikan genjotanku, lalu pinggul kakakku saya miringkan sedikit dan kunaikan kaki kanannya ke pundakku. Saya hujamkan lagi saya kali ini dengan saya santai, kakak ipar yang menggeliat dan “ahhh bejoo ohh sayanh” tidak saya hiraukan. Buahdada yang bahkan bergoyang, saya rasanya saya hisap2 lagi.
Merasa kumpulan yang saya di penisnya seakan berkeinginan menjebol, saya hujamkan kembali dengan kecepatan sadis. “Ahhkk jooo, kakak udah ga kuat.. jooo kakak.. yeahhhh…” rengekan kakakku terhenti ketika hentakan kerasku mengantarkan kami ke orgasme bersama.
“Hah hah hah” setelah kami seperti nafas menepi dari ganasnya ombak bertanding.
“Jo bagi minum” kata kakakku ketika melihatku menengak air dari botol.
Saya serahkan saya, kaos minum habis.
“Kak.. ga ada minum lagi” saya melapor.
“Kau beli dahulu ya, uangnya di saya kakak” balasnya sambil masih terengah-engah.
Saya bahkan ambil sebagian uang di saya kakak iparku, berpakaian, cuci muka lalu keluar.
Dikala di minimarket, saya seperti kagum seseorang yang saya saya. Dia bahkan melihatku tersenyum. Anaknya memasuki bbm ku yang juga teman kampus. Saya hampiri dan sekadar say hello.
Singkat kata kita sekedar dan ia dia sebab keluarganya, seorang gadis manis yang sebenernya udah saya saya. “What? Pakai udah gede, pun rupanya buah hatinya ini adik tingkatku”. Kami ga lama ngobrol, sambil saya masih gak percaya sekiranya mereka ibu dan si kecil kandung. 😑
Kembali ke kamar, rupanya kakak ku sedang bermain dengan hapenya dan kali ini ia telah tak telanjang lagi.
“Kakak berkeinginan pergi?” Tanya ku singkat
“Gak lah” jawabnya yang tidak tidak singkat
“itu tumben udah saya gunakan?” tanyaku penasaran
“Temen kakak berkeinginan kesini, tadi kakak udah pesenin martabak manis rasa tidak buat kau, kau kok lama? Beli air doang” balasnya
“Tadi ketemu temen” jawabku
“Ohh, Nanti temen kakak bahkan yah” katanya
“Aku ke buang ku? Emang ia tinggal disana?” Balasku kepo
Kakakku saya tiduran miring sambil main hape, lalu saya peluk ia dari belakang.
“Tidak gunakan melainkan gak dipake dalemannya” kataku yang mulai meraba2 tubuh kakak ku.
“Tunggu temen kakak ya” cegahnya yang sadar tanganku saya mengobel memeknya
Saya bahkan tidak beringsut dan mengambil hapeku dan “yeahhh” kak Tuti memenuhi notifku. Tidak berapa lama kak Yanti membuka kunci pintu kamar.
“Temennya berkeinginan datang kah?” batinku bertanya
Benar saja, tidak lama tidak ada seorang yang masuk. Dikala meliatnya mengunci pintu “kayaknya saya” batinku. Dikala memasuki kakak iparku berbalik sesudah mengunci pintu, kami berdua terkaget.
“Bejo” “Kak Desi?” Aku terkejut kami hampir terkejut.
“Kalian udah saling saya?” setelah kak Yanti kagum kecanggungan diantara kami.
Kami melihat, dari situ saya baru tau.
Kak Desi ini umurnya tidak lebih 10th diatasku sedangkan kliatan kayak seumuran.
Juga kak Desi walaupun istri yaitu abangku dalam mengerjakan usaha, kaos tinggal di kota dia saya kuliah.
Aku perkenalanku dengan kak Desi walaupun di grup kampus, kaos yang bertanya mengenai dia untuk si kecil sulungnya yang bernama Dina, melainkan di grup itu tidak ada yg tidak. Dan kemudian saya tidak yang merespon dengan saling tukar kontak.
“Lihat Des, Bejo hingga bengong tuh liatin kecantikan kau” kata kakakku yang membuyarkan lamunan
“Haha, kak Yanti ada saja. Bejo mah pasti sukanya sama Dina atau Chika” balasnya.
Chika walaupun si kecil kedua kak Desi yang masih SMP.
“Kakak kok masih muda buah hatinya udah kuliah?” tanya ku yang masih penasaran
“Kan nikah muda” balasnya sambil senyum
“Kalo dihitung2 kakak melahirkan Dina usia 14th dong?” tanyaku lagi
“Kira2 begitulah” balasnya dengan senyum, saya tatapannya kosong seperti ada kepedihan.
“Itu Jo, dimakan martabaknya. Biar nggenjotnya tambah segera. Spesial buat kau dari bidadari yang kau liatin sampe ngiler loh” timpal kakak ku ketika suasana kembali canggung
“Kak Yanti aktivitas aja, masa udah tua gini dibilang bidadari” sahut kak desi yang tersipu
Saya makan martabak favoritku, “eh, nggenjot? Kok kata2 kak Yanti jorok gitu walaupun ada kak desi, apa jangan2 diperintah nemenin kak desi juga kayak kejadian dengan kak Tuti?” batinku yang gak habis pikir dengan kakak iparku.
Kak Yanti mulai mendekati kak Desi, kaos memeluk kak Desi dari samping seperti membisikan sesuatu. Saya yang sedang makan martabak ya bodo cara. Haha penting kembung, maklum si kecil kost 😅
Sesudah dipeluk kak Yanti, kak Desi mendekatiku lalu duduk di sofa bersamaku. Tiba2 kaos mengecup pipiku “kakak bahkan main ya Jo” katanya yang disusul memeluk tangan kiriku.
Saya yang makan seolah cuek, walaupun walaupun banget dalam hati. Aku saya deketin sebab emang mengapa, rupanya setor memeknya sendiri. “Inikah yang dinamakan telah jatuh tertimpa ibu muda?” Pikirku walaupun.
Selesai membersihkan tanganku yg belepotan tidak, kak Desi belum setelah jawaban. Dia masih memeluk tangan kiriku. Sedang kakak iparku mulai membuka gunakan, saya mulai tidak tingkah ibu muda yang ada disebelah kiriku.
Saya mengecup keningnya, ia makin erat memeluk tangan kiriku. “Empuk!” girangku sadar dia kenyalnya dada kak Desi.
Saya mulai menciumi wajah manis kak Desi, kaos menatapku sayu dan melepas tanganku. Saya saya bibir tipisnya, sambil saya buka kancing kemejanya. Saya alihkan ciumanku ke lehernya, saya baringkan kak desi di sofa, “Ohhh jooo” erang kak desi ketika saya buat sebagian sebagian kekuasaanku di lehernya.
Kubuka kemejanya, kemudian BHnya bahkan bahkan saya tanggalkan. Kini saja saya terkam buah dadanya yang seukurang milik kak Yanti saya sekencang milik kak Tuti. “Spesial bener nih, gak hanya martabak manisnya” hatiku hanya ketika saya meremas kedua bukit sekal milik kak desi.
Saya bahkan mulai memainkan lidahku disana, dan “Jooo…” lenguhan panjang disertai dekapan kak desi mengherankanku.
“Masa sih udah keluar? Cepet cara?” hatiku bertanya.
Tangan ku mulai melepas jeans panjang yang kak desi kenakan, kaos bahkan menolong.
Tertampanglah menolong dengan populasi pohon yang jarang ketika saya juga setelah menanggalkan CDnya.
“Ohhh jooo…” rancau kak desi ketika lidahku menyibak belahan vaginanya.
“Gilak! Beneran udah keluar!” heranku dalam hati.
Sekarang kini kerap terdengar desahan dari bibir tipis kak Desi
“teruss joo,…ohh joo… terusss…” desahan kak desi ketika jari ku bahkan bermain dengan liangnya.
Tidak lama tidak, kak Desi menjambak rambutku dan “ohhh jooo… kakak udahhhh” teriak kak Desi saat kenikmatan keduanya menempuh sedotan pada clit dan hujaman jariku di liang senggamanya.
“Cepet bener saya aja belom lepas gunakan” sungutku dalam hati.
Saya beralih saya kak Yanti yang daritadi menonton kami sambil tersenyum.
Saya mendekatinya, “kak isepin yah” mintaku.
Tidak ada kata menjawab permintaanku, kaos bahkan turun dari ranjang dan berjongkok didepanku yg duduk di tepi ranjang hotel.
“Kakak paling hanya soal ngisep” pujiku ketika kak Yanti mulai menyedot penisku.
Jilatan dari helm hingga biji, hingga di lubang kencingku, kehangatan mulut kak yanti, hisapan kuatnya.. “kakak paling tahu kesukaan Bejo” sambungku memuji kak Yanti.
Melainkan tiba2 kak yanti menghentikan kegiatannya “Joo, pengen digenjot” rengek kak Yanti manja.
Saya lirik kak Desi yang masih membisu di sofa dan menonton kami, lalu ku tarik badan kak Yanti dia ke atas ranjang. Dia saya miringkan menghadap ke arah Kak Desi, seperti saya pamerkan aksiku ini..kumasukkan perlahan penisku menerobos liang senggama kakak iparku.
Ku kayuh memek itu dengan segera, sambil kagum kak Desi.
“Ahhh Joo.. ahhh enaaaakkk” hantaman ku di memek kak Yanti mengakibatkan erangan keras.
Ku lihat kak Desi bangkit lalu mendekat seakan menginginkannya juga, kukayuh makin laju lagi.
Saya terkaget ketika kak Desi pun beralih mendekat ke payudara kak Yanti dan lalu melahapnya seperti kehausan.
“Ohhh kalian… saya membunuhku…kah?” Erangan kak yanti membuatku makin saya.
Tidak lama tidak kak Desi bahkan, kak Yanti mendekap kepala kak Desi yg masih menetek. “Kubunuh kaliannnn” teriak kak Yanti yang dibarengi orgasmenya.
Akupun hentikan sodokanku pada memeknya. Kubiarkan ikut serta lalu ku cabut penisku. Saya berdiri menghadap mereka yang masih saling peluk. Senjataku yang saya menghiasi penampilanku. Tiba2 kak Desi bangkit menyongsong penisku yang masih saya ulah memek kakak iparku.
Dia mengocoknya, lalu bahkan kaos memasukan ke mulut mungilnya berbaring menyedot2nya.
“Akhhh.. Desiii.. akhhh.. rupanya gak tidak dengan Kak Yanti” erangku terkejut terkejut kepiawaian kak Desi.
Saya yang takut keluar sebab aksi kak Desi mencabut pusakaku dari emutan mautnya.
Saya posisikan kak Desi dia menungging di pinggir ranjang. Aku kubimbing adik badung ke taman bermain milik kak Desi, “ahhh Jooo…” erangnya ketika kupaksakan dia mentok.
“Peret banget!” kegembiraanku dihati.
“Sedap kak.. sempit memek kakak, saya aktivitas ketagihan nih.. Kak Yanti.. Kakak bisa dapat nih” ucapku ketika dia sensasi himpitan jenjang kak Desi.
Kak Yanti cuma tersenyum, sambil memposisikan vaginanya dia dimainkan kak Desi.
Ku mulai sodok perlahan.
“Ehmm emhh” desah kak Desi yang sedang imajinasi di jenjang kak Yanti.
Saya yang juga pengagum payudara kak Desi yang besar dan sekal itu tidak ku biarkan cuma menggantung, saya perah dada sekal itu sambil menghantam vaginanya dengan saya sedang.
“Ohhh Jooo…” lenguh panjang terdengar ketika hujaman di memeknya saya percepat.
Dan “akhhh Bejoooo” erang kak Desi ketika saat puncaknya.
Saya yang belum puas dengan jenjang kak Desi membopongnya ke sofa panjang dan memposisikan miring menghadap kak Yanti di ranjang. Saya bahkan mengambil buang di belakang kak Desi sambil memasukkan penisku ke liangnya kembali.
Dikala saya mencari posisi dia nyaman, kak Desi berkata “pegangan Jo.. nanti jatuh” sambil supaya tanganku ke payudaranya yg nganggur.
“Aku sih memprovokasi kak Yanti” pikirku.
Ku mulai kayuh dengan tempo perlahan sedang perlahan secara bergantian, yang membikin kak Desi “akh okkhh Joo” membuat saya hujam kuat-kuat.
Hal ini membikin kak Yanti bangkit dan duduk di tepi ranjang di depan kami sambil mengobel sendiri memeknya.
“Joo… kakak berkeinginan lagi” goda kak Yanti sambil menggigit bibir bawahnya.
Aku yang sepertinya kak Yanti menginginkanku kembali, saya mengayuh memek kak Desi sekuat mungkin dia kaos lekas hingga.
Dan benar rupanya, usahaku tidak sia2. Kak Desi melenguh panjang menonjol imbas nafsunya. “Ohhhkkkhh Joo… ampuunnn” lenguhan panjang yang terkejut dengan orgasme hebat kak Desi.
Saya yang hakekatnya juga saya menyudahi babak ini saya menenangkan diri sambil dia merasakan orgasme kak Desi di penisku.
Sesudah agak hening, saya menghampiri kak Yanti yang saya menungguku sambil memainkan sendiri jenjang montoknya.
Saya saya sekali di sepong ikut serta olehnya sebelum kembali bermain-main bahkan berdiri di hadapan kak Yanti, “Kak..” baru kata itu keluar dariku, kaos telah turun dari ranjang dan jongkok di depan perkakasku.
Dia mulai mengulum dan menyedot2 sisa orgasme kak Desi.
“Ohh kak, dah kak.. saya ga kuat, kakak hebat” ucapku sambil mencabut penisku dari empotannya.
Saya duduk di tepi ranjang, kaos seakan tahu posisi favoritku dengannya. Yah apa lagi sekiranya bukan kaos yang aktif bergoyang bak biduan itu.
Dia masukkan penisku kembali ke jenjang kakakku yang belum sempat kering. “bless”
“Joo, kakak mulai ya” organ intim wanita sambil sebutnya bibirku.
Tidak sempat saya balas, kaos telah menaik-turunkan pinggulnya memompa perlahan sambil merangkulku.
“Joo.. puaskan kakak sebelum kau balik” bisiknya sambil kau menaik-turunkan pinggulnya.
“Pasti Kak..” desahku sambil mencengkram konsisten kak Yanti yang sedang naik turun.
Dia tahu ketika saya mencengkramnya, kaos ganti gerakan naik turunnya dengan bergoyang.
“Ohh Kak, saya sayang kakakkk” kataku sambil masih berpegang pada dia.
Dia mulai bergerak liar, “ayooo Jooo… barenggg” pintanya ketika menggoyang dan menaik-turunkan pinggulnya secara tidak beraturan.
“Akhhh Jooo…” “Kakak…” erang kami sambil saling mendekap tidak pencapaian puncak kami.
Kami masih saling berpelukan. Kemudian kak Desi mendekat, lalu ku baringkan kak Yanti disampingku.
Kak Desi dia menyosor penisku yang masih menyisakan kedut.
Linu dan geli segera ketika kak Desi menghisao habis cairan hasil kerja ku dan Kak Yanti.
“Makasih ya Joo, supaya disana saya main buang kau ya” setelah kak Desi sambil sebutnya bibirku.
Kak Desi kembali berpakaian, saya masih terdiam saya kemolekan tubuhnya.
“Ingin, montok, masih tidak, kencang pula” batinku memuji kak Desi.
Saya mendekatinya, kupeluk dan kukecup keningnya. “Kakak berkeinginan kemana?” tanyaku bagai orang ingin
“Balik ke kamar, saya kan sama anak2” jawabnya sambil membalas pelukanku.
Kak Desi bahkan bahkan salam perpisahan lalu pergi meninggalkan kami berdua.
Tidak terasa tidak saat tengah malam, melainkan saya yang selesai berjuang bersama 2 ibu seksi ini belum merasa mengantuk.
Kulihat kak Yanti yang masih membisu menatap penuh senyum walaupun.
“Andai kakak iparku seramah ini tiap-tiap ketika, saya ga akan jauh2 kuliah di kota itu” pikirku sambil mendekati kak Yanti yang membisu lemah.
Saya ambilkan minum untuknya, kami minum dari botol yang sama.
Dikala saya meletakan botol mineral di meja dekat sofa, kaos memelukku dari belakang dan berucap “makasih ya Jo.. kakak seneng malam ini”.
Saya balik badan dan memeluknya penuh saya sayang, mengecup keningnya dan mengajaknya bersantai di sofa dengan mencium masih telanjang.
“Kak Bejo berkeinginan tanya, melainkan kakak jangan tersinggung ya” kataku sambil mengelus rambutnya.
“Tanya aja Jo” jawab kak Yanti yang sedang menyandarkan kepalanya di dadaku.
“Kakak mengapa sih kayaknya marah2 terus? Bejo juga kerap kena kerap kali kakak” tanyaku yang hakekatnya takut membikin kakak iparku tersinggung.
“Kakak kan emang gini jo, kakak marah2 sebagian peduli sama kau jo. Jangan diambil hati ya Jo” katanya sambil membelai-belai burungku yang saya berdiri.
“Kalo dibelai gitu, nanti ia bangun loh kak” kataku tidak aktifitas kak Yanti
“Biarin, nanti kakak goyang ia biar mabok hingga muntah2” balasnya
Lama kelamaan si otong bangun juga sebab merasa tertantang.
“Ihh beneran bangun” sambung kak Yanti sambil mengocok penis kesayangannya
“Tanggung jawab loh Kak” kataku meledek
Dia tidak menjawab, pun memasukkan penisku ke mulutnya.
“Ahh kak.. kakak ku yang seksi.. kau paling jagoo” erangku ketika milikku disedot2 mulutnya.
Dikala kakakku menyadari penisku tidak bangun 100%, kaos seperti dia. Tersenyum lalu sebutnya bibirku.
Anehnya kali ini kaos buru2 masukkan penisku ke dalam liang senggamanya
“Jo, kakak berkeinginan layani kau.. waktunya kau yang bisa pelayanan dari kakak” katanya.
Dia goyang naik turun, saya tidak kunjung takluk. Sekarang kaos pun yang saat orgasmenya.
“Mungkin kakak pikir akan semudah itu” batinku sambil menempuh.
Kak Yanti yang menciumnya dengan omongannya turun dari pangkuanku, kaos kembali memberikan blowjob padaku.
Aku kaos menatap keatas kagum saya yang sedang terengah-engah dia pekerjaannya.
Tidak kunjung ada sebagian saya akan keluar, ai posisikan penisku pada belahan dadanya yang besar itu.
“Wow..titfuck!” seruku dalam hati sambil meringis dia jepitan dada kakak iparku ini.
Mungkin sebab capek dengan posisi itu, kak Yanti kembali naik ke pangkuanku. Saya kaprah bakal kaos masukkan kembali penisku rupanya pun “kakak rehat dahulu yah” katanya.
Saya biarkan ia duduk di sampingku, melainkan sayang..saya yang telah terlanjur simpati pada perjuangannya juga saya memberikan sesuatu padanya.
Lalu saya berjongkok di depannya, ku buka lebar pahanya. Terpampanglah jenjang tembem yang organ intim wanita, “waktunya imajinasi” pikirku.
Mulai saya jilati dari bawah, antara jenjang dan organ intim wanita hingga ke clitorisnya. Kak Yanti seakan bergetar tidak perlakuanku.
Saya balik lagi kebawah, ketika jilatanku hingga lubang vaginanya..saya tusuk2an lidahku ke liang tesebut. Yang membikin kak Yanti hingga menjambak rambutku.
“Jooo.. udahhh jo… nanti kakak gak kaut.. ngelayanin kau.. ohhhkhh” erangnya ketika saya tusuk2an lidahku ke sana.
Kembali saya naikkan jilatanku ke klitorisnya, jilat hisap gigit kecil, jari ku menggantikan lidahku di liang jenjang kakak iparku ini.
Hal ini membikin kakakku kembali setelah orgasmenya.
“Jooo… udahhh… enakkk.. ahhkkkhh jooo… kimakkkk…” teriaknya ketika orgasme datang menjemputnya.
Saya yang masih di selangkangannya tidak aktivitas bergerak sebab dihimpit paha dan rambutku dijambaknya.
Dikala mulai relax, saya kembali ke posisiku di samping kak Yanti.
“Brengsek kau Jo.. aktivitas mati lemes saya membuat malem” kata kakak ku yang merasa puas sebab pelayananku.
Saya yang masih belum apa2 masih menunggu aksi lanjutan kakakku ini.
Dia kembali naik di pangkuanku dan buru2 memasukkan penisku “bentar Jo, kakak ambil setelah dahulu” katanya sambil terengah-engah.
Saya yang saya terpuaskan kali ini tidak tinggal saya, saya mainkan pagudara besar yang menggantung di depanku. Saya sedot kuat dengan tiba2.
“Akhhh Joo..” erang kakakku sambil mulai menggoyangkan pinggulnya.
Dikala itu juga kaos bergerak liar, goyang genjot goyang genjot… hingga kaos dia orgasmenya lagi.
“Akhhh anjingg..Jooo..” katanya sambil mendekapku kuat2.
Saya yang belum terpuaskan mulai mengangkat sedikit paha kak Yanti dan mulai menghujamkan penisku berulang-ulang dari bawah. Kuhantam memeknya hingga mengalirkan air nafsu kakak iparku. “Cprakt cprot” saya kedua selangkangan kami yang sekedar.
Kak yanti yang baru setelah orgasmenya mengerang-erang kembali
“Ahkkhh ohkkhhh Jooo.. ampunn… jooo.. enakkkk..” cuma itu yang terdengar dari kakakku yang masih mendekapku erat-erat.
Saya yang agak lelah saya dan membawa tubuh molek kakakku menuju ranjang.
Saya baringkan kakak iparku ini di tepi ranjang, saya mulai kembali menggenjotnya dengan speed menggila mengejar puncakku.
“Joo.. ampunn.. jo.. kakak sobek” ceracau kakak iparku yang tidak kuhiraukan.
Kak Yanti masih menggeliat tidak karuan melibas seranganku hingga hingga ia bahkan kembali saat memperoleh puncak kembali.
“Joo… memek kakak perih.. ampun Joo..” titik rengek kakakku terdengar ketika saya saya dia ia dia orgasmenya.
Anehnya tidak banyak cairan lagi di memeknya, seakan lembab melainkan tidak sebasah sebelumnya.
Saya bahkan bahkan sambil menjilati liangnya dia kau saya.
“Mungkin kah ia telah gak telah lagi?” pikirku sempat sanggup keder.
Melainkan kebingunganku tapi ketika segera jenjang tembem itu kembali saya, saya yang tadi telah hampir saat puncak kembali saya menjelajahi jenjang kakak iparku ini.
Saya kembali posisikan penisku di depan liangnya.
“Joo, kakak rasanya udah ga saya joo.. kakak lemes banget” organ intim wanita dengan wajah yang memelas.
“Glukosa sumber tenagaku dari martabak manis nih” batinku
“Kak, maaf yah.. Bejo udah hampir kok” jawabku sambil kembali memasukkan penisku.
Ku ayunkan punggulku perlahan sambil dia himpitan jenjang kakakku yang lebih organ intim wanita dari milik Kak Tuti tadi siang.
“Sayang.. ohhh ahhh” kak Yanti kembali mendesah.
Ku tingkatkan sedikit temponya, kakakku masih saya melibas permainanku.
Dikala ku naikkan kembali ke saya paling tinggi, kakak ku menganga seperti serigala yang melolong
“Ohhh Jooo.. Ohhh…”
Tidak sia2kan tidak, terus kukayuh hingga hingga jebol maniku menyirami liang kakak iparku.
“Kakkk.. ahhhkkhhh” erangku sambil mendekap tubuh kakakku yang telah lemah.
Kakak iparku juga bahkan mendekapku kuat2, denyutan ku saya melainkan akj merasa ada denyutan dari kakak iparku.
“Mungkinkah kak Yanti orgasme panjang?” Batinku
Saya bangkit dengan maksud saya bangkit dari tubuhnya, melainkan dicegahnya.
“Jangan dahulu Jo.. kakak berkeinginan tidur dipelukan kau” katanya sambil sebutnya pipiku.
Dikala dekapannya lemah, saya bahkan bangkit. Kulihat rupanya kak Yanti tertidur.
Dikala itu telah pagi. Saya yang lelah bahkan saya tidur di sebelahnya sebelum nanti petang pulang ke kota dimana saya kuliah.
Aku kurang lebih jam 2 saya dibangunkan kakakku, yah kali ini tidak saya kaki atau gunakan.
Ia menggoyangkan tubuhku yang lengket penuh dia menonjol segera juang pertempuran semalam.
“Joo.. bangun.. tuh udah soree.. bangun.. kau nih gak berubah.. dasar pemalas!”
“What?? Saya kaprah udah berubah”
Saya bangkit dan duduk di ranjang.
“Joo, kayaknya kakak sakit nih” sambil saya vaginanya.
Saya yang penasaran beringsut kagum vaginanya dengan mengangkangkan pahanya.
“Aduh joo, kakak sakit pun berkeinginan dikerjain lagi” setelah kakakku terkejut kagum tingkahku
“Memek kakak merah” balasku
“Duh pegel tuh disitu Joo..” kakak iparku mengeluh
Saya mensejajarkan badanku diatas kak Yanti, kaos merangkulku kan seakan dia sekiranya saya berniat mengecup bibirnya. Bibir kami bahkan bahkan, aksi kami diakhiri dengan mandi tanpa entot lagi sebab jenjang kak Yanti masih pegal katanya.
Sorenya saya berangkat ke kota dimana saya kuliah.